Rabu, 26 Mei 2010

PERMAINAN ULAR TANGGA MATEMATIKA






ATURAN PERMAINAN


1. n adalah angka mata dadu yang muncul (1,2,3,4,5,6)
2. Jumlah langkah pemain sesuai dengan hasil angka yang didapat setelah mengganti n pada persamaan yang tepat di saat pemain berhenti.
3. Apabila hasil angka yang didapat 0 maka pemain tidak dibenarkan berjalan dan hanya diam di tempat
4. Apabila hasil angka yang didapat positif maka pemain berjalan maju.
5. Apabila hasil angka yang didapat negatif maka pemain berjalan mundur
6. Apabila pemain berhenti di tempat yang ada tangga maka pemain bisa naik sedangkan apabila pemain berhenti di tempat ada ular maka pemain harus turun.
7. Jika langkah pemain berhenti pada kotak yang berisi gambar maka maju senilai n
8. Apabila pemain berada di kotak yang sama maka pemain yang pertama masuk ke kotak harus mengulang dari awal ( tuncik )





Created by :
• Betty Syandra
• Ela Safrina Harahap
• Irma Fitri
• Moli Novita Sari
• Siti Aminah

Rabu, 05 Mei 2010

Pemanfaatan Tutup Botol Bekas dalam Pembelajaran Matematika

BAB I
PENDAHULUAN

Siswa Sekolah Dasar baru mengenal perkalian dan bilangan bulat. Sehingga mereka perlu konsep dasar tentang materi tersebut. Oleh karena itu kami menyusun makalah yang berisi tentang pemanfaatan barang bekas dalam media pembelajaran matematika.
Untuk pemanfaatan barang bekas dalam pembelajaran matematika ini kami pilih tutup botol bekas. Karena sangat mudah didapatkan dan tidak mengeluarkan modal. Disini kami akan menjelaskan konsep dasar perkalian, penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
















BAB II
PEMBAHASAN


II.A. Perkalian dan Penjumlahan

Tutup botol merupakan salah satu barang bekas. Tetapi mempunyai fungsi lain dalam kehidupan sehari – hari. Salah satu contohnya dalam proses pembelajaran matematika. Tutup botol bekas dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika di tingkat Sekolah Dasar, terutama dalam materi perkalian dan bilangan bulat.
Tujuan pemanfaatan tutup botol bekas dalam pembelajaran matematika adalah untuk memudahkan pemahaman siswa terhdap perkalian, serta untuk menghilangkan rasa jenuh dalam proses belajar mengajar.
Biasanya anak sekolah dasar yang baru belajar penjumlahan dan perkalian akan melakukan beberapa cara untuk berhitung, yaitu:
1) Dihafal luar kepala
2) Menggunakan konsep matematika yaitu penjumlahan berulang.
Untuk cara yang kedua ini, seorang guru dapat memberikan konsep dasar kepada siswa, cara pembelajarannya sebagai berikut:
Siswa disuruh mencari 10 sampai 20 tutup botol bekas, seperti teh botol, coca-cola, dan sebagainya, kemudian membawanya ke sekolah. Pembelajaran boleh dilakukan individu, berkelompok atau individu. Saat dimulai pelajaran, siswa disuruh untuk mengamati benda yang ada disekitar, misal kursi dan meja. Tanyakan berapa kaki meja atau kursi, kemudian siswa menghitung dan menjawab 4 ( empat), kemudian ditanya kalau dua atau tiga kursi berapa jumlah kakinya. Kita bias pindah ke obyek yang lain, misalnya ada berapa, bila empat anak atau lima anak berapa jumlah kakinya, dan seterusnya.
Kegiatan ini membantu anak memahami konsep penjumlahan berulang. Anak disuruh mengeluarkan tutup botol yang sudah mereka bawa, kemudian anak disuruh untuk menyusun tutup botol tiga-tiga kebawah. Tanyakan ada berapa susun atau berapa kali tiganya, kemudian berapa jumlahnya. Berulang– ulang dengan jumlah yang berbeda, misalnya dua–dua ke bawah sebanyak lima atau enam susun, kemudian ditanya. 18 jumlahnya dan mereka berulang–ulang mereka mencoba dan dapat memahami konsep dasar perkalian, kemudian anak diminta menulis perkaliannya. Seperti ini anak menemukan sendiri konsep dasar perkalian, dan yang lebih penting dari itu pelajaran matematika menjadi bermakna. Ini modal dasar bagi seorang guru.

II.B. Konsep pada bilangan bulat

Pada bilangan bulat dapat menggunakan tutup botol yang warnanya berbeda. Misalnya untuk bilangan bulat negatif digunakan tutup botol berwarna merah, sedangkan untuk bilangan bulat positif menggunakan tutup botol berwarna putih. Jika penjumlahan bilangan bulat positif, vukup menjumlahkan bilangan positif yang akan dijumlahkan. Caranya, dengan mengambil tutup botol berwarna putih.
Contohnya:
Penjumlahan
1. 4 + 2 =6
Ambil empat buah tutup botol berwarna putih susun satu baris. Selanjutnya ambil dua buah tutup botol berwarna putih, lalu tambahkan pada barisan tutup botol tadi. Terlihat bahwa tutup botol tersebut berjumlah enam buah.
2. 6+ (-4) = 2
Ambil enam buah tutup botol berwarna putih susun satu baris. Selanjutnya ambil empat buah tutup botol berwarna merah susun satu baris dibawah barisan tutup botol berwarna putih tadi. Terlihat bahwa ada dua buah tutup botol yang tidak mempunyai teman, itulah hasilnya.
Pengurangan
1. 5 – 3 = 2
Ambil lima buah tutup botol berwarna putih susun satu baris, dari barisan tersebut ambil kembali tiga buah tutup botol. Terlihat bahwa tutup botol tersebut berjumlah dua buah.
2. -7 – 3 = -10
Pada contoh ini pengurangan tersebut harus diganti dengan menjumlahkan dengan kebalikannya. Sehingga soal berubah menjadi -7 + (-3).Ambil tujuh buah tutup botol berwarna merah susun satu baris. Lalu ambil tiga buah lagi tutup botol berwarna merah dan tambahkan pada barisan tutup botol tadi . terlihat bahwa tutup botol tersebut berjumlah sepuluh buah.












BAB III
PENUTUP

III.A. KESIMPULAN
Pemanfaatan tutup botol bekas sebagai media pembelajaran ini disusun untuk memudahkan pendalaman materi penjumlahan dan perkalian. Serta memberikan konsep dasar bilangan bulat kepada siswa sehingga materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat lebih mudah.media ini ditujukan untuk siswa sekolah dasar.

III.B. SARAN
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kami meminta kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua